Sulteng.WahanaNews.co, Donggala - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) meluncurkan program Gerak Aksi Inovasi Terminal dan Transportasi Pangan Terpadu (Tetra Pandu) 2024 di Kabupaten Donggala untuk mengurangi daerah rawan pangan di provinsi ini.
"Tetra Pandu merupakan program Pemprov Sulteng dalam rangka penanganan kerawanan pangan dan pengentasan kemiskinan di Sulawesi Tengah dengan melibatkan perangkat daerah," kata Gubernur Sulteng Rusdy Mastura pada peluncuran program Tetra Pandu di Donggala, Senin (10/6/2024).
Baca Juga:
Padi Tetap Jadi Komoditas Unggulan Sulteng untuk Ketahanan Pangan Nasional
Ia mengatakan inovasi ini merupakan salah satu inovasi daerah pada sektor pangan yang dilakukan untuk mewujudkan visi pembangunan, yakni 'gerak cepat menuju Sulteng lebih sejahtera dan maju' dengan mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan penguatan kelembagaan.
Menurut Mastura, telah ditemui beberapa permasalahan mendasar atau substansial di provinsi ini yang memerlukan tindakan gerak cepat dalam penanganannya, salah satunya adalah memenuhi hak dasar manusia akan kecukupan pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman.
Hal ini, kata dia, dikarenakan kondisi geografis Sulawesi Tengah yang sangat beragam, seperti wilayah pegunungan, kepulauan, lembah dan wilayah perbatasan menjadikan pangan belum terdistribusi dengan baik.
Baca Juga:
Sistem Transportasi Darat: Harapan dan Tantangan Bupati Parigi Moutong Terpilih Periode 2024–2029
Adapun lokasi yang menjadi sasaran inovasi sebagai pilot projek Tetra Pandu 2024 adalah sejumlah desa yang termasuk dalam kategori desa rawan pangan prioritas 1 (sangat rawan) berdasarkan data Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) di Sulawesi Tengah, yakni Desa Walandano di Kabupaten Donggala, Desa Labuan, Desa Toyado, Desa Silanca di Kabupaten Poso dan Desa/Pulau Bambu di Kabupaten Tojo Una-Una.
Pelaksanaan Inovasi Tetra Pandu dilakukan dengan melibatkan semua perangkat daerah dan pemangku kepentingan yang memiliki tugas yang sama untuk mendukung percepatan penurunan daerah rawan pangan di Sulawesi Tengah.
Oleh karena itu, Gubernur berharap terwujudnya kolaborasi dan koordinasi yang baik antara organisasi perangkat daerah di tingkat provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota dan masyarakat setempat dalam melaksanakan inovasi ini.
"Saya berharap inovasi ini memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat demi terwujudnya keluarga yang berkualitas yang bebas dari stunting, khususnya bagi masyarakat di Desa Waladano, Kecamatan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala," ujarnya.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus berkolaborasi serta membangun sinergi yang kuat dan tangguh menuju Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera dan maju.
[Redaktur: Patria Simorangkir]