"Anggota DPRD menghabiskan APBD Ratusan miliar tapi tidak pekah terhadap warga yang terdampak bencana, sudah 7 tahun mereka menderita hidup di huntara yang tidak layak dan makan pun susah, sementara Anggota DPRD hidup bermewah mewah mengunakan APBD," kesal Raslin.
“Seharusnya para anggota DPRD jangan hanya mengutamakan fasilitas mereka, tapi harus pekah terhadap kondisi masyarakat, mereka hanya butuh anggaran Rp5 miliar untuk kelangsungan hidup mereka tapi tidak pernah diperhatikan oleh Anggota DPRD,” ujar Raslin.
Baca Juga:
Jumat Berkah, Ketua DPRD Kota Bekasi Turun Langsung Bagikan Paket Makan Siang ke Warga
“Negara tidak hadir berpihak terhadap rakyatnya, para pejabat negara hanya mengutamakan kepentingan kenyamanan mereka tanpa pedulian rakyatnya,” katanya menambahkan.
Adapun fasilitas DPRD yang dibiayai APBD tahun 2025 diantaranya, pembangunan Gedung utama DPRD sebesar Rp3O miliar, uang makan minum DPRD Sulteng sebesar Rp12 miliar, rehab rumah jabatan (Rujab) Ketua DPRD sebesar Rp2,3 miliar, Rujab wakil ketua 1 dan 2 Rp1,2 miliar, Rujab wakil ketua 3 senilai Rp1,9 miliar. Perjalanan Dinas DPRD sekira Rp30 miliar dan Rp40 miliar proyek swakelola di Sekretariat DPRD Sulteng.
Bukan hanya itu kata Raslin, Anggota DPRD juga disinyalir bermain proyek APBD dengan dalih pokok pikiran (pokir).
Baca Juga:
Nuryadi Darmawan Beri Pesan Ini saat Pimpin Sidang Paripurna Soal Raperda APDB 2026
Ia mengatakan, sejumlah anggota DPRD terpantau menitipkan anggaran proyek pengadaan alat pertanian di Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Sulteng. Namun, alat-alat tersebut diduga diperjualbelikan kepada kelompok tani.
"Sungguh keterlaluan para Anggota DPR ini, bantuan alat pertanian yang seharusnya diberikan secara gratis, justru diperjualbelikan ditengah penderitaan rakyat," ungkap Raslin.
Ketua DPRD Sulteng Berjanji Akan Memperjuangkan Nasib 102 KK Penyintas Yang Belum Mendapatkan Huntara.