Lebih lanjut ujarnya, kunjungan WINRIP Supervision Mission mengusulkan rencana pengamanan lereng ruas Ampera-Surumana. Perda Kota Palu No 4 Tahun 2015 yang mewajibkan pengantian pohon yang ditebang 1 (satu) wajib mengganti 3 (tiga) pohon. Usulan pengalihan penanganan penggantian jembatan rogo dari RR-02 ke RR-01
Kemudian sebutnya, usulan penanganan jalan akses Markas Komando (Mako) TNI Angkatan Laut berdassarkan Surat Komandan Pangkalan TNI AL Wlayah Palu, No. B/153/IV/2019 Tanggal 17 April 2019, Surat kedua No. B/195/V/2019 Tanggal 15 Mei 2019, Surat Ketiga No. B/43/I/2020 Tanggal 28 Januari 2020, Surat Keempat No. B/508/X/2020 Tanggal 06 Oktober 2020, Hal Permohonan perbaikan Dermaga TNI AL, Jalan dan Talud Abrasi Pantai akibat Tsunami
Baca Juga:
Kejati Sulteng Geledah Tiga Kantor Pemerintah di Morowali Soal Korupsi Lahan di Morowali
"Terhadap penambahan anggaran tersebut diatas di duga telah terjadi tumpang tindih pekerjaan seperti Talud Abrasi Pantai Akibat Tsunami, telah diprogramkan oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Sulteng, Penggantian Jembatan Rogo juga telah ditangani oleh PT. Wasco – Sarana KSO dan pergantian pohon karena Pemerintah Kota Palu juga telah menganggarkan penamana pohon di sepanjang jalan Basuki Rahmat, Diponengoro, Gajah Mada, dan Imam Bonjol,"urainya.
Ia mengatakan, dari awal pekerjaan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Ruas Jalan Tompe-Dalam Kota Palu-Surumana sudah mulai menuai protes dari berbagai kalangan masyarakat mulai dari, pekerjaan drainase dan pemadatan bahu jalan menggunakan material tanah untuk timbunan bahu jalan, Pemasangan U ditch pada saluran drainase di seputaran Jalan Diponegoro Palu Barat terkesan asal-asalan, diduga bahwa setelah penggalian saluran drainase tidak dilakukan pemadatan, U ditch langsung dipasang tanpa pembersihan saluran.
Sehingga air tidak mengalir dan terjadi genangan, jika terjadi hujan di sepanjang jalan Diponegoro terjadi genangan air/banjir,"tuturnya.
Baca Juga:
Buntut Korupsi BPJN XIV, Manager Operasional PT Srikandi Jawara Dunia di Tahan Kajati Sulteng
Lalu, pelaksanaan pekerjaan drainase berlokasi di Tondo, dan Jalan Abdurahman Saleh di duga jumlah tulangan besi tidak sesuai gambar.
- Pekerjaan Aspal di Jln. Abd Rahman Saleh, Jln. Basuki Rahmat, dan Jln. Diponegoro sudah mulai mengalami kerusakan di duga dilaksanakan tidak sesuai spesifikasi teknik.Di duga kerusakan tersebut diakibatkan oleh penggunaan bahan irit aspal untuk lapis perekat sehingga kurangnya daya ikat antar lapis permukaan baru dan lapis permukaan, dan hal ini terjadi bukan hanya kebobrokan dari pihak penyedia jasa dalam pengelupasan jalan tersebut itu juga diduga karena kelalaian pengawasan dari pihak balai jalan
"Dari kerusakan-kerusakan tersebut diduga adanya penggunaan aspal tidak sesuai, serta tidak berfungsinya drainase menjadi biang kerusakan jalan tersebut di dukung oleh penggunaan material timbunan, tidak berkualitas dan pemadatan tidak sesuai spesifikasi teknik,serta kurangnya pengawasan dari pihak-pihak terlibat dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek ini
"Kami menduga bahwa ini adalah kegagalan konstruksi diakibatkan oleh manajemen proyek amburadul berujung kepada kerugian Keuangan Negara dan untuk lebih membuktikan hal tersebut meminta kepada aparat penegak hukum lebih berwenang untuk segera melakukan penelitian dan pengujian labortorium terhadap material dan bahan yang digunakan,"pungkasnya.