Selain itu juga memperkuat komunitas masyarakat dalam mengembangkan dan menjaga nilai-nilai kebudayaan dan adat di wilayah Tampo Lore.
Dia menjelaskan festival tersebut juga bertujuan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan adat istiadat Tampo Lore, menjaga dan melestarikan sumber-sumber penghidupan masyarakat serta mendukung pembangunan yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak.
Baca Juga:
Penyataan Polda Sulteng Soal Tambang PT PBS di Sungai Bou Punya Dokling-IUP Terbantah oleh Temuan DLH
"Berdasarkan potensi yang ada, baik kebudayaan maupun adat istiadat serta sebagai upaya mengembangkan produk dan mata pencaharian masyarakat agar terus memiliki pengaruh yang besar dalam membumikan entitas masyarakat Tampo Lore,” katanya.
Menurut Subarkah, Festival Tampo Lore bukan hanya sebuah perayaan namun menjadi terobosan bagi pembangunan yang berkelanjutan untuk mengelola sumber daya penghidupan secara arif dan berkelanjutan.
Adapun festival pertama telah dilaksanakan di Lembah Pekurehua, Desa Wanga, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso pada tahun 2019.[ss]