“Diharapkan pengetahuan ini agar dapat menjadi pedoman dalam kita sebagai warga negara yang baik, agar pelayanan dan suplai pasokan listrik dapat dinikmati secara optimal kepada pelanggan yang tentunya berdasarkan nilai-nilai kebangsaan,” ujar dia.
Lebih lanjut dijelaskan, tujuan materi ini yaitu menjaga dan mengimplementasikan wawasan kebangsaan untuk memantapkan Pengamalan Pancasila, Pelaksanaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta Mempertahankan dan Memelihara Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Manager UP3 Tahuna, Muhammad Taufik, mengatakan sosialisasi ini dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran paham radikalisasi di lingkungan kerja PLN, yang dikhawatirkan berbahaya jika paham itu menyebar, dikhawatirkan akan menjadi aksi-aksi terorisme, dan kita perlu mencegah hal itu.
“Wilayah kerja PLN UP3 Tahuna, berada di Kepulauan tersebar yang berbatasan langsung dengan negara lain, sehingga hal itu dapat memperbesar peluang terjadinya radikalisme maupun aksi terorisme,” ujar Taufik.
Dengan kolaborasi PT PLN dengan aparat kepolisian dalam upaya menjaga keamanan dan keutuhan negara. PLN sebagai perusahaan milik negara turut berkomitmen untuk memberikan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat guna mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan bersatu di era digitalisasi saat ini memudahkan transfer informasi yang bergerak begitu cepat.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
PT PLN juga terus berupaya meningkatkan kecepatan layanan bagi seluruh pelanggan dengan dengan menghadirkan aplikasi PLN Mobile sebagai solusi one stop service yang dapat diunduh secara gratis dari PlayStore dan App Store.[ss]