Sulteng. WahanaNews.co - PT PLN sosialisasi wawasan kebangsaan cegah ancaman radikalisme di PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo).
"Kali ini sosialisasi antiradikalisme dan wawasan kebangsaan pada seluruh pegawai PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tahuna," kata General Manager PT PLN UID Suluttenggo, Ari Dartomo, di Manado, Sabtu.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Ia mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman seluruh karyawan dan karyawati di lingkungan kerja PLN UP3 Tahuna terhadap paham radikalisme dan pentingnya mempertahankan wawasan kebangsaan sebagai warga negara yang patuh pada UUD 1945 dalam menjaga kesatuan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kegiatan ini bekerja sama dengan TNI AL Tahuna dan Polres Sangihe dilakukan sebagai bentuk upaya pencegahan terhadap ancaman radikalisme dan peningkatan wawasan kebangsaan di lingkungan kerja PLN.
"Kami berharap bahwa melalui kegiatan sosialisasi ini, maka upaya kita bersama untuk mengantisipasi paham-paham tersebut, jangan menyebar di dalam insan PLN,” kata Dartomo.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Kapolres Kepulauan Sangihe AKBP Dhana Ananda Syahputra, yang diwakili oleh Kasi Humas Ipda Hantje Kaware dan Ipda R Lutam KBO Satuan Narkoba, dalam materi sesi pertama, dengan tema ‘Anti Radikalisme’ menyampaikan, sosialisasi ini bagian dari tugas Polri dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat serta bagaimana cara mengindentifikasi tanda-tanda radikalisme dan Tindakan bagaimana melaporkan kepada pihak berwajib.
“Dengan diberikan materi tentang Anti Madikalisme ini, diharapkan seluruh insan PLN dapat lebih waspada terhadap bahaya radikalisme yang bisa datang kapanpun dan dimanapun, agar proses bisnis di PLN tetap terjaga dan pelayanan pada pelanggan tidak terganggu,” ujarnya.
Komandan Pangkalan TNI AL Tahuna, Kolonel Laut (P) Mohammad Bayu Pranoto P, sebagai pemateri sesi kedua tentang Wawasan Kebangsaan, berharap kepada seluruh pekerja di PLN yang melayani masyarakat lewat kelistrikan dan berhubungan dengan pelanggan/masyarakat. Sehingga mampu melalui peningkatan wawasan kebangsaan ini kedepannya dapat memberikan pelayanan terbaik yang didasarkan pa nilai-nilai kebangsaan.
“Diharapkan pengetahuan ini agar dapat menjadi pedoman dalam kita sebagai warga negara yang baik, agar pelayanan dan suplai pasokan listrik dapat dinikmati secara optimal kepada pelanggan yang tentunya berdasarkan nilai-nilai kebangsaan,” ujar dia.
Lebih lanjut dijelaskan, tujuan materi ini yaitu menjaga dan mengimplementasikan wawasan kebangsaan untuk memantapkan Pengamalan Pancasila, Pelaksanaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta Mempertahankan dan Memelihara Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.
Manager UP3 Tahuna, Muhammad Taufik, mengatakan sosialisasi ini dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran paham radikalisasi di lingkungan kerja PLN, yang dikhawatirkan berbahaya jika paham itu menyebar, dikhawatirkan akan menjadi aksi-aksi terorisme, dan kita perlu mencegah hal itu.
“Wilayah kerja PLN UP3 Tahuna, berada di Kepulauan tersebar yang berbatasan langsung dengan negara lain, sehingga hal itu dapat memperbesar peluang terjadinya radikalisme maupun aksi terorisme,” ujar Taufik.
Dengan kolaborasi PT PLN dengan aparat kepolisian dalam upaya menjaga keamanan dan keutuhan negara. PLN sebagai perusahaan milik negara turut berkomitmen untuk memberikan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat guna mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan bersatu di era digitalisasi saat ini memudahkan transfer informasi yang bergerak begitu cepat.
PT PLN juga terus berupaya meningkatkan kecepatan layanan bagi seluruh pelanggan dengan dengan menghadirkan aplikasi PLN Mobile sebagai solusi one stop service yang dapat diunduh secara gratis dari PlayStore dan App Store.[ss]