WahanaNews-Sulteng | Data BPBD Sulteng, sebanyak 4 desa di Kabupaten Poso terendam banjir karena diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah melakukan gerak cepat dalam penanganan banjir di sejumlah desa di Kabupaten Poso.
Baca Juga:
BMKG Sebut Daerah-daerah Ini Berpotensi Tinggi Banjir
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Poso dan menurunkan tim ke lokasi kejadian untuk penanganannya," ujar Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Sulteng, Andi Sembiring, Kamis (5/5/22).
Banjir pertama terjadi di Kecamatan Pamona Tenggara, Kabupaten Poso, Rabu (4/5) pukul 20.00 Wita.
Banjir mengakibatkan dua desa yakni Desa Korobono dan Desa Salindu terendam air. Sebanyak 89 kepala keluarga (KK) di dua desa tersebut terdampak.
Baca Juga:
Bukan Awan Biasa, BMKG Klarifikasi Fenomena Langit Jakarta yang Memukau
Banjir kedua terjadi pada Kamis (5/5) sekitar pukul 04.00 Wita dinihari.
Banjir itu merendam dua desa, yakni Desa Kaduwaa dan Desa Alitupu, Kecamatan Lore Utara. BPBD Sulteng mencatat, 269 KK terdampak akibat banjir bandang.
"Di Pamona Tenggara itu kebutuhan mendesak adalah normalisasi air sungai, Sungai Gimpu dan Sungai Korobono, kalau di Lore Utara sebagian warga mengungsi dan kebutuhan mendesaknya air bersih, selimut dan normalisasi air sungai di wilayah itu," ujarnya.
Dari pantauan BPBD, saat ini banjir di empat desa di dua Kecamatan tersebut telah surut.
"Situasi akhir, air sudah surut," terangnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Palu menyebutkan, lima daerah di Sulawesi Tengah berstatus waspada bencana banjir dan tanah longsor yang disebabkan karena tingginya curah hujan di sejumlah wilayah tersebut.
Lima daerah tersebut yakni Kabupaten Tolitoli, Buol, Poso, Tojo Unauna, dan Kabupaten Banggai.[jef]