SULTENG.WAHANANEWS.CO Kota Palu– Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Inflasi Sulawesi Tengah (Sulteng) berada di urutan kedua tertinggi nasional setelah Sumatera Utara pada Agustus 2025. Kebijakan 9 berani Anwar Hafid – Reny Lamadjido patut dipertanyakan, fokus pada program berani cerdas dan berani sehat tetapi Inflasi Sulteng tidak terkendali
Padahal sebelumnya, Sulteng sempat menempati urutan pertama inflasi terendah tingkat nasional. bahkan, Sulteng juga menempati posisi kedua pertumbuhan ekonomi tertinggi setelah Maluku Utara pada tahun 2024.
Baca Juga:
Polres Padangsidimpuan Bantu Masyarakat Dapatkan Beras Terjangkau
Namun, untuk tahun kalender 2025 inflasi Sulteng tercatat mencapai 3,69 persen atau berada di atas target nasional, yakni, 3,5 persen. Sementara inflasi tahunan pada Agustus 2025 terhadap Agustus 2024 mencapai angka 4,02 persen.
Plt. Kepala BPS Sulteng, Imron J Musa, mengungkapkan bahwa tingkat inflasi bulan Juli 2025 (year-on-year) di Sulteng tercatat sebesar 3,69 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,97.1 Agu 2025
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI Sulteng) Muhammad Irfan Sukarna, mengatakan angka inflasi tersebut merupakan peringkat kedua tertinggi se-Indonesia melebihi target inflasi nasional yang ditetapkan pemerintah pusat.
Baca Juga:
Investor Senior Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Pilih Saham, Bukan Tabungan, Obligasi, atau Emas
Ia menyebut Inflasi Sulteng terus mengalami tren peningkatan cukup signifikan.
“Di bulan Juni sebesar 2,47 persen berada di peringkat sembilan, naik menjadi peringkat empat pada Juli 2025 sebesar 3,69 persen, dan masuk peringkat dua pada Agustus 2024 sebesar 4,02 persen,” ungkap Muhammad Irfan Sukarna di Kota Palu, Rabu (3/9/2025).
Adapun Inflasi Sulteng rev Tahun 2024 : 2.82% (y on y), Juni 2025 : 2.47 % (y on y) Juli 2025 : 3.69 % (y on y), Agustus : 4.02% (y on y).
Sedangkan tingkat pertumbuhan ekonomi Sulteng Tahun 2024 : 9.89 persen, TW I 2025 : 8,69 persen, TW II 2025 : 7,95 persen. dikutip dari BPS Provinsi Sulteng.
Penyumbang inflasi tertinggi di Sulteng adalah: Tolitoli sebesar 5,70 persen, diikuti Kabupaten Morowali 5,69 persen, Kabupaten Banggai 4,66 persen dan Kota Palu 2,98 persen.
Apa langka Pemerintah Daerah di Sulteng ?
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sulteng Anwar Hafid, menekankan pentingnya sinergitas antara Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulteng dengan kabupaten/kota, sehingga dapat memaksimalkan kerja untuk menurunkan dan menjaga angka inflasi daerah.
Menurutnya, pemicu utama inflasi di Sulteng adalah beras, terutama di Morowali Utara, Tolitoli, dan Banggai,
Anwar Hafid mendorong gerakan pasar murah yang lebih masif hingga ke desa-desa.
“Kita tidak bisa hanya bicara konsep, yang dibutuhkan masyarakat adalah tindakan nyata agar harga tetap terkendali,” tegas Anwar Hafid saat memimpin rapat TPID se-Sulteng di Kantor Gubernur, Jalan Dr Samratulangi Kota Palu, Rabu (3/9/2025).
(Redaktur: Sobar Bahtiar)