"Dalam pembangunan PLTS ini, perlu dilakukan survey lokasi untuk memastikan kondisi yang akan dibangun. PLN akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Sitaro untuk kelancaran pembangunan ini,” ujar Taufik.
Taufik pun menambahkan bahwa pembangunan pembangkit hijau ini akan sangat mempengaruhi geliat aktifitas masyarakat hingga pertumbuhan positif ekonomi daerah.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Harapannya, dengan adanya pembangunan PLTS ini ekonomi dan produktivitas dapat meningkat serta mendorong kesejahteraan masyarakat Pulau Pahepa dan sekitarnya,” tutur Taufik.
Selaras dengan komitmen PLN dalam pengembangan EBT di daerah 3T. Kebutuhan energi hingga peran penting PLTS seharusnya menjadi salah satu jurus ampuh pemerintah mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
General Manager PLN UID Suluttenggo, Ari Dartomo pun menambahkan bahwa pihaknya tengah intens berkoordinasi dengan beberapa Pemerintah Daerah untuk mengkaji beberapa potensi lokasi yang dapat dikembangkan menjadi tambahan pembangkit listrik energi hijau untuk terus memenuhi target bauran EBT seluruh Indonesia pada 2025 mencapai 23 persen.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Kami benar-benar fokus dalam mempercepat progres pembangunan pembangkit EBT sesuai dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. Namun di satu sisi, berbagai usulan potensi lokasi EBT secara intens kami usulkan untuk dapat dipertimbangkan sesuai dengan kajian mendalam," ungkap Dartomo.
PLN pun terus meningkatkan pelayanan listrik bagi masyarakat salah satunya dengan aplikasi PLN Mobile. Aplikasi PLN Mobile memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan listrik PLN langsung dari genggaman tanpa harus menuju kantor PLN. Aplikasi PLN Mobile dapat diunduh secara gratis dari Play Store untuk pengguna Android dan App Store untuk pengguna iPhone.[ss]