"Biaya praktek kerja industri (prakerin), biaya uji kompetensi anak-anak kita di sekolah SMA dan yang selama ini menjadi momok sehingga mereka tidak ingin sekolah di SMA dan SMK. Tahun ini akan kita bebaskan, dan kami tanggung sehingga tidak ada lagi pembayaran bagi orang tua di sekolah," ujarnya.
Melalui program Berani Cerdas, kata dia, Pemprov Sulteng juga memberikan bantuan beasiswa kepada sekitar 30 ribu orang masyarakat Sulawesi Tengah untuk menerima beasiswa di semua jenjang kuliah yang sesuai dengan jurusannya.
Baca Juga:
Capaian Nyata BPJS Kesehatan, Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman
Menurut Gubernur, dari segi tantangan selanjutnya adalah untuk mempersiapkan sekolah vokasi agar siswa termotivasi untuk bekerja.
Sementara itu program Berani Sehat merupakan salah satu program untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Sulawesi Tengah.
Ia menyampaikan bahwa berkat kerja sama Pemda dengan BPJS Kesehatan, Sulteng menjadi provinsi ke-12 di Indonesia yang mendeklarasikan Universal Health Coverage (UHC) Prioritas.
Baca Juga:
Pengamat Ketenagakerjaan: Penonaktifan dan Defisit JKN
Dengan adanya program itu, kata dia, di mana pun masyarakat Sulteng berobat akan dilayani fasilitas kesehatan yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, meskipun yang bersangkutan belum terdaftar peserta BPJS Kesehatan maupun status kepesertaan tidak aktif karena tunggakan iuran.
"Mulai hari ini, di mana pun masyarakat Sulteng yang menggunakan KTP Sulawesi Tengah, apabila mereka sakit dan pergi di rumah sakit mana saja yang bekerja sama dengan BPJS, maka saat itu juga BPJS-nya akan aktif dan Pemprov Sulteng yang akan menanggung itu," ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menumbuhkan kembali rasa cinta kepada Sulawesi Tengah dan melakukan yang terbaik untuk rakyat Sulteng.