Sulteng.WahanaNews.co, Kota Palu - Jadi sorotan, pembiayaan proyek toilet Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang menggunakan pokok-pokok pikiran (pokir) lintas daerah pemilihan (dapil) Anggota Legislatif (aleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulteng Sonny Tandra.
Perihal ini, diakui Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPTK) RSUD Undata Lukman.
Baca Juga:
Pengurangan Anggaran OPD Mitra Kerja DPRD Mukomuko di RAPBD 2025
“Proyek renovasi empat WC umum di Poliklinik RSUD Undata memakai dana aleg DPRD Sulteng dapil Poso, Sonny Tandra senilai Rp170 juta dan dikerjakan CV Khatulistiwa. Kontraknya sudah berjalan sejak Agustus. Namun, baru rampung dua WC, masih ada dua WC lagi yang harus diselesaikan dengan masa kontrak yang tersisa satu bulan,” ungkap Lukman kepada WahanaNews.co di ruang kerja, Senin (30/10/2023).
Ada sekira Rp4,950 triliun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sulteng tahun 2023. Dan, 10 persen diantaranya atau Rp235 miliar adalah pokir untuk 45 aleg.
Isu, marak pokir aleg yang digunakan untuk lintas dapil atau kegiatan kedinasan aparatur sipil negara (ASN) ini, menjadi polemik tak bersesuaian dengan sejumlah regulasi.
Baca Juga:
Sekretariat Daerah Sulawesi Tengah Sosialisasikan Mekanisme Penyusunan Pokir kepada DPRD 2024-2029
Diantaranya, Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun 2017, Surat Edaran (SE Gubsulteng) Imbauan Pelaksanaan Pokok Pokok Pikiran DPRD, Nomor: 700.1/419//Ro.Adpim.
Kemudian, tak sesuai arahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Rapat Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi Terintegrasi (Korsupgah) KPK pada kegiatan koordinasi program pemberantasan korupsi oleh Ketua Tim Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah IV Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Basuki Haryono saat pertemuan koordinasi dengan seluruh OPD di Kantor Gubernur Sulteng, medio Agustus 2023.
”‘Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 yang mengatur tentang pokir DPRD sasarannya harus berdasarkan hasil reses,” jawab Basuki kepada WahanaNews.co, Senin (6/11/2023).
Dirut RSUD Undata Herry Mulyadi Naik Pitam
Selisik anomali pokir aleg di Sulteng ini, WahanaNews.co datangi RSUD Undata di Jalan RE Martadinata, Kota Palu. Walaupun, terletak di Kota Palu, RSUD ini, menggunakan pokir aleg dari dapil Sulteng V–kabupaten Poso, Tojo Una Una, Morowali, dan Morowali Utara–Sonny Tandra yang dipecah dalam anggaran sekira Rp170 juta yang dikerjakan CV Khatulistiwa.
Dirut RSUD Undata Herry Mulyadi (tengah, berbaju batik warna coklat), sedang berbincang dengan relasi, saat menghadiri acara misi dagang antara Pemprov Sulteng bersama Pemprov Kalimatan Timur (Kaltim) di Hotel Bumi Senyiur Kota Samarinda, Kaltim, (Kamis, 8 November 2022). [WahanaNews.co / Awiludin M Ali].
Perihal ini, sewaktu WahanaNews.co bertemu Direktur Utama RSUD Undata, Herry Mulyadi. Namun, bukan konfirmasi-klarifikasi yang diberikannya, te kemarahan yang diterima.
"Kenapa kau selalu mengganggu RS Undata, kenapa pokir DPRD selalu kau persoalkan. Kelakuan kamu tidak baik, selalu mencari kesalahan orang. Coba kasih bagus kelakuanmu. Kasih bagus otakmu, supaya kau dapat rezeki. Suatu saat kau akan dapat batunya,” kata Herry dengan nada keras sambil menunjuk-nunjuk ke wajah, Senin (30/10/2023).
WahanaNews.co bersikap tenang dan berupaya maksud upaya mencari klarifikasi sebagai cara keberimbangan narasumber pers.
Peristiwa ini, tejadi ketika secara tak sengaja WahanaNews.co bertemu saat hendak shalat ashar di Masjid Kejaksaan Tinggi Sulteng di Jalan A Yani, Kota Palu.
Sejurus, Herry Mulyadi tiba tiba menghampiri WahanaNews.co dan berkata, pokir aleg Sonny Tandra sah digunakan di RSUD Undata.
“Dana pokir itu sah, tidak masalah, kenapa kamu persoalkan. Kamu tahu, warga Poso juga berobat kemarin,” katanya dengan nada keras di
Menurutnya, kontraktor pelaksana pokir aleg DPRD Sulteng ditentukan oleh pemilik pokir.
"Jika kau mau minta kerjaan jangan ke saya, tapi datang ke DPRD karena mereka yang menentukan kontraktornya," kesal Herry Mulyadi
Klaim Mulyadi, walau proyek toilet Poliklinik RSUD Undata sempat dihentikan sebab ada pemeriksaan Inspektorat Provinsi Sulteng lantaran menindaklanjuti arahan KPK. Namun, saat ini sudah dilanjutkan kembali karena sudah mendapat rekomendasi dari tim pemeriksa.
Kesempatan ini, WahanaNews.co berusaha berdialog dengan direktur utama ini, namun ia terus menyerang secara sarkastis sembari menghardik sambil menunjuk nunjuk, sehingga peristiwa ini mengundang perhatian jamaah masjid lain.
Mendengar suara dokter gigi ini semakin keras, Acil, seorang di antara jamaah masjid, menghampiri untuk menengahi sambil nasihati supaya tidak ada keributan di masjid.
"Pak dokter bisa diam ga, jangan ribut di masjid malu didengar orang. nanti masalahnya bisa dibicarakan baik baik setelah pak Awil (Dodi) selesai sholat" kata Acil.
Lalu, Mulyadi berkilah. "ini, si Dodi selalu mengganggu rumah sakit saya,” katanya menyebut nama sapaan Wartawan WahanaNews.co, Awiludin M Ali, sambil beranjak masuk ke toilet masjid.
Kejadian ini, turut diperhatikan sejumlah wartawan lain, rekan kerja di Kota Palu. Mareka berikan tanggapan bahwa tak pantas seorang pejabat publik bersikap sedemikian.
Persoalan pokir aleg lintas dapil ini, WahanaNews.co sudah berupaya untuk dapat konfirmasi kepada Sonny Tandra dengan cara bertelepon dan datangi ke kantor Fraksi Partai NasDem, sedari Senin (1/11/2023). Tetapi, hingga sekira dua pekan belakang ini tidak mendapat tanggapan. Sampai artikel ini disiarkan, belum ada respons dari Tandra untuk permintaan wawancara oleh WahanaNews.co.
[Redaktur: Hendrik Isnaini Raseukiy]