WahanaNews-Sulteng | Sabtu (19/2/2022), Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, bersama ketua TP-PKK Kota Palu, Diah Puspita, mengunjungi Kelurahan Lolu Selatan.
Hadianto mengatakan, tujuan dari kunjungan ke kelurahan setiap akhir pekan ini untuk mendengar keluh kesah serta saran dari warga kepada pemerintah Kota Palu.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
Olehnya, Hadianto Rasyid menambahkan, agar warga dapat mengatakan semua permasalahan yang terjadi ditengah masyarakat.
Mendengar hal itu, warga Kelurahan Lolu Selatan kemudian mengeluhkan minimnya penerangan disetiap lorong.
Terkait hal itu, Hadianto Rasyid menyebut, saat ini lampu jalan baru terpasang sekitar 2.800.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
Sedangkan masih tersisa 8800 lampu yang ditargetkan bulan April rampung terpasang.
"8800 ini akan masuk ke semua lorong-lorong di Kota Palu. Dan ditargetkan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkin) bulan April harus selesai terpasang," ujar Hadianto Rasyid.
Mendengar target itu, Hadianto Rasyid menuturkan Dinas Perkin ketar ketir.
Sebab, anggaran yang disiapkan oleh pemerintah sesuai dengan target waktu.
"Kalau kita lihat kota ramai-ramai terpasang lampu ini, itu baru terpasang 2800," sebutnya.
Hadianto Rasyid menambahkan, ketika nanti lampu sudah terpasang.
Warga tidak boleh lagi pasang lampu jalan sembarangan.
Jika menginginkan penerangan, lapor sama pemerintah.
"Contoh, tidak boleh pasang lampu merkuri sembarangan, kalau minta pasang lampu, lapor sama ketua RT, ketua Rat ke lurah, nanti lurah ke dinas terkait," sebutnya.
Hadianto Rasyid menuturkan, pemasangan lampu itu adalah upaya pemerintah dalam menghemat pembayaran PJU kepada PLN.
Saat ini, pembayaran PJU oleh Pemerintah Kota Palu kepada PLN mencapai tiga miliar.
"Nah, kalau ini lampu jalan semua sudah terpasang, maka kita melakukan pembayaran setiap bulan itu kurang dari 600 juta. Berarti ada penghematan sekitar tiga miliar," urai Hadianto Rasyid.
Hadianto Rasyid juga menekankan, agar warga tidak lagi meminta penerangan lampu kepada calon legeslatif (Caleg).
"Jangan lagi komiu bertransaksi dengan caleg," tekannya. [kaf]