WahanaNews-Sulteng | Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, hampir semua daerah di Sulawesi Tengah (Sulteng) berstatus waspada hujan lebat yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.
"Dari data yang kami rilis 11 dari 12 kabupaten/kota berstatus waspada hujan lebat, ini perlu diwaspadai karena bisa berpotensi banjir dan tanah longsor," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Fathan, Sabtu (21/5/22).
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Menurut BMKG, dampak ditimbulkan dari hujan lebat dapat membuat volume air sungai meningkat, serta dapat menimbulkan guguran bebatuan atau erosi tanah pada tebing dalam skala menengah.
Berdasarkan prakiraan BMKG, daerah-daerah berstatus waspada hujan lebat antara lain Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Sigi, Donggala, Tolitoli, Banggai, Buol, Morowali, Morowali Utara, Poso.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau, warga perlu berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah, memperbarui informasi cuaca disiarkan media massa, media sosial maupun melalui pemerintah.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
"Informasi cuaca penting dijadikan pegangan saat melakukan perjalanan jauh, apalagi Melawati jalur-jalur rawan longsor, dan ini sangat membantu masyarakat," ujar Fathan.
Ia juga mengingatkan, jika tidak ada hal mendesak sebaiknya bertahan di rumah, begitu pun Pemerintah Daerah (Pemda) dan pemangku kepentingan selalu membangun koordinasi.
"Kami setiap hari memperbarui informasi cuaca dan didistribusikan kepada Pemda, maupun pihak-pihak terkait kebencanaan, ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi serta kesigapan dalam menghadapi situasi darurat," tutur Fathan.
Ia mengemukakan, potensi hujan ringan, sedang hingga lebat dapat terjadi pagi, siang dan malam hari, sehingga warga tinggal di bantaran sungai maupun di sekitar lereng gunung tetap waspada serta tidak mengabaikan imbauan pemerintah.
Meski begitu, warga juga diminta tidak panik berlebihan menanggapi fenomena alam, karena situasi seperti ini tidak bisa dihindari.
"Guna menghindari genangan air, kebersihan lingkungan juga harus diperhatikan, seperti saluran pembuangan air, serta tidak membuang sampah sembarangan," kata Fathan.[jef]