WahanaNews-Sulteng | Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Mamun Amir melaporkan bahwa Sulteng saat ini masuk sepuluh besar provinsi dengan Produktivitas Padi Terbesar secara nasional.
Sulawesi Tengah berada di peringkat ke 9 Produktivitas Padi Terbesar di Indonesia.
Baca Juga:
KPK Peringatkan Pemprov Sulteng Waspada Soal Realisasi Pokir DPRD: Tanggung Jawab Dinas Masing-masing
Dengan kondisi ini, Mamun Amir yakin sektor pertanian merupakan penyangga ekonomi bagi masyarakat Sulteng.
"Dari sisi NTP atau Nilai Tukar Petani, wilayah kami juga naik selama 3 tahun terakhir. Kemudian realisasi KUR berjalan baik. Yang pasti pertanian ini mampu mengurangi pengangguran. Salah satunya melalui UMKM di bidang pertanian," kata Mamun Amir, Senin (20/2/2023).
Selain padi, Mamun Amir mengaku Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah kini tengah mengembangkan jagung, kedelai dan kopi.
Baca Juga:
Pemprov: Produksi Cabai Rawit Sulawesi Tengah Capai 20.450 Ton 2023
Semua komoditas tersebut merupakan komoditas unggulan yang dapat menopang perekonomian masyarakat.
"Selain padi dan jagung kami juga mencanangkan kedelai dan sektor perkebunan untuk kelapa, cengkeh, kopi robusta, kopi arabika dan kakao," kata Mamun Amir.
Selanjutnya Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Mamun Amir juga menginformasikan kondisi pertanian di Sulawesi Tengah.
Secara nasional beras Sulawesi Tengah mengalami surplus 86,710 ton sehingga masuk peringkat 9 nasional Tahun 2022.
Selain itu NTP Sulawesi Tengah mengalami kenaikan yang pesat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Realisasi KUR Tahun 2022 juga lebih 3,99 triliun diantaranya berasal dari sektor pertanian.
Namun akibat rusaknya irigasi gumbasa pasca gempa, terjadi kekurangan luas tanah 8000 hingga 9000 hektar.
Berdasarkan hasil rakor terkait permintaan lahan sebanyak 15 ribu hektar untuk kawasan pertanian prioritas diperoleh luasan 175 ribu hektar lahan.
Selain padi dan jagung yang ditargetkan surplus pada tahun 2023, juga dicanangkan surplus kedelai dari luasan 20 ribu hektar.[ss]