Sulteng.WahanaNews.co, Palu - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sigi memperkuat sinergi dalam upaya mencegah masuknya paham radikalisme dan intoleransi di wilayah ini.
"Kunjungan silaturahmi merupakan salah satu langkah strategis Polri dalam membangun sinergi dan kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk Kemenag, untuk menangkal masuknya paham radikalisme dan intoleransi," kata Kasub Satgas Humas Operasi Madago Raya AKP Basirun Laele dalam keterangannya diterima di Palu, Senin (14/10/2024).
Baca Juga:
KPU Barito Selatan Musnahkan Surat Suara Rusak dan Lebih untuk Pilkada 2024
Personel Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya Polda Sulteng mengunjungi Kepala Kantor Kemenag Sigi Lutfi Yunus di Sigi, Senin.
Basirun menyampaikan Satgas Operasi Madago Raya terus berupaya menjalin komunikasi yang erat dengan Kemenag dan para tokoh masyarakat di Kabupaten Sigi, dengan bahu-membahu dalam menangkal masuknya paham radikalisme dan intoleransi di wilayah ini.
Dalam kesempatan tersebut personel Satgas II Preemtif menjelaskan Operasi Madago Raya adalah kegiatan kewilayahan Polda Sulawesi Tengah yang menyasar empat wilayah di provinsi, termasuk Kabupaten Sigi.
Baca Juga:
Bawaslu Pasaman Barat Belum Temukan Kampanye Hitam Selama Tahapan Pilkada 2024
Basirun menjelaskan paham radikalisme dan intoleransi dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga sinergi dan kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat sangat penting untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan serta kerukunan warga, khususnya di wilayah Sigi.
"Oleh karena itu kami meminta dukungan dari Kemenag dalam program-program Satgas II Preemtif dalam menangkal paham radikalisme, seperti kegiatan peningkatan kemampuan bagi imam masjid, pegawai syara’, pendeta, dan rohaniawan Kristen, serta calon dai dan daiyah," ujarnya.
Menurut dia, kolaborasi bersama Kemenag Sigi juga sebagai salah satu upaya untuk memperkuat peran remaja masjid dalam menjaga generasi muda dari pengaruh paham-paham yang menyesatkan.