SULTENG.WAHANANEWS.CO, Palu - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa produksi padi di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai sekitar 761.936 ton gabah kering giling (GKG). Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 59.431 ton GKG atau 7,24 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Sepanjang Januari hingga Desember 2024, produksi padi mencapai sekitar 761.936 ton GKG, turun sebanyak 59.431 ton GKG atau 7,24 persen dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 821.367 ton GKG," kata Kepala BPS Sulteng Simon Sapary di Palu, Rabu (5/3/2025).
Baca Juga:
Padi Tetap Jadi Komoditas Unggulan Sulteng untuk Ketahanan Pangan Nasional
Ia menjelaskan produksi padi tertinggi pada 2024 terjadi pada bulan Oktober mencapai sebesar 131.120 ton GKG, sementara produksi terendah pada bulan Februari sekitar 20.940 ton GKG.
Ia menerangkan terjadi penurunan produksi padi pada setiap subround 2024, yaitu masing-masing turun sebesar 14.756 ton GKG atau 6,33 persen pada subround 1, 43.067 ton GKG atau 16,24 persen pada subround 2, dan 1.608 ton GKG atau 0,50 persen pada subround 3 dibandingkan periode yang sama pada 2023.
"Penurunan produksi padi tersebut disebabkan karena adanya penurunan produktivitas padi pada subround Januari − April 2024, serta penurunan luas panen padi pada subround Januari − April 2024 sebesar 1.119 hektare dan Mei-Agustus 2024 sebesar 4.839 hektare dibandingkan periode yang sama pada 2023," ujarnya.
Baca Juga:
Distanbun Aceh Optimis Capai Target 1,7 Juta Ton Gabah 2024
Sementara itu, peningkatan luas panen padi hanya terjadi pada subround September - Desember 2024, sebesar 865 hektare.
Ia menerangkan penurunan produksi padi pada 2024 terjadi di beberapa wilayah potensi penghasil padi, seperti Kabupaten Poso, Banggai, Sigi, dan yang mengalami kenaikan produksi padi, yakni Kabupaten Toli-Toli dan Tojo Una-una.
Adapun tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2024 adalah Kabupaten Parigi Moutong, Banggai dan Sigi.
Sementara tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah, yakni Kabupaten Banggai Laut, Banggai Kepulauan dan Kota Palu.
Lebih lanjut, kata Simon, jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari hingga Desember 2024 setara dengan 449.755 ton beras atau mengalami penurunan sebesar 35.081 ton atau 7,24 persen dibandingkan 2023 sebesar 484.836 ton.
Ia mengatakan berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) realisasi luas panen padi di Sulteng sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai sekitar 172.606 hektare, atau mengalami penurunan sebesar 5.093 hektare dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 177.699 hektare.
[Redaktur: Patria Simorangkir]