WahanaNews-Sulteng | Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) membekuk 406 orang yang terlibat berbagai kasus kejahatan selama Operasi Pekat Tinombala I 2023. Mereka yang diamankan ada yang terlibat kasus prostitusi, narkoba hingga anggota geng motor.
"Jadi seluruhnya (diamankan) ada 406 orang selama operasi pekat berlangsung. 154 orang yang masuk menjadi TO," ujar Kasubbid Penmas Polda Sulteng Kompol Sugeng Lestari kepada wartawan, Selasa (28/3/2023).
Baca Juga:
Simpang-siur Soal Tambang PT PBS di Sungai Bou Donggala Sulteng: Polda-Pemprov-Inspektur Tambang Kementerian EDSM Saling Beda Pendapat
Sugeng mengatakan operasi tersebut digelar selama 14 hari atau dimulai 13-27 Maret 2023. Operasi dimaksudkan untuk memelihara kamtibmas di wilayah Sulteng pada bulan Ramadan hingga jelang Idul Fitri 1444 H.
"Operasi dalam rangka memelihara Kamtibmas, khususnya menjelang Idul Fitri 1444 H," terangnya.
Dia menyebutkan ratusan orang yang diamankan karena aktivitasnya meresahkan masyarakat. Mereka terlibat kasus prostitusi, perjudian, narkoba, premanisme, penjualan minuman keras dan kelompok geng motor.
Baca Juga:
Sinyalemen Tambang PT PBS Ilegal di Sungai Bou Donggala: Polda Sulteng Tiada Alat Bukti-Tangkap Basah untuk Diproses Hukum
"Termasuk ada curanmor, membawa sajam penjualan petasan dan kosmetik ilegal," beber Sugeng.
Dia menambahkan dari operasi tersebut polisi berhasil mengamankan minuman keras cap tikus sebanyak 3.477,5 liter hingga minuman beralkohol berbagai merek 684 botol. Sementara untuk narkoba diamankan sabu sejumlah 480,42 gram dan pil THD 1.451 butir.
"Diamankan minuman keras, narkoba hingga pil THD," urainya.
Sugeng mengaku meski operasi berakhir, pihaknya masih akan menggelar Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD). Hal itu untuk memberikan jaminan Kamtibmas selama Ramadan dan Idul Fitri 1444 H.
"Mohon dukungan dan kerjasama masyarakat untuk terus menciptakan dan menjaga situasi Kamtibmas. Agar situasi di Sulawesi Tengah kondusif dan aman," pungkasnya.[ss]