WahanaNews-Sulteng | Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly mengatakan pihaknya membutuhkan anggaran investasi lebih dari USD700 miliar atau setara Rp10.953 triliun untuk mencapai net zero emission pada 2060.
"Kita membutuhkan investasi lebih dari USD700 miliar untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060," ungkap Sinthya dalam gelaran Konferensi Perubahan Iklim (COP 27) yang dihelat di Sharm El Sheikh, Mesir, dikutip Rabu (9/11/2022).
Baca Juga:
Tangani Transisi Energi, PLN Bentuk Divisi Khusus
Menurutnya PLN telah memiliki peta jalan besar untuk menuju net zero emission.
Peta jalan NZE 2060 melalui tiga fase yakni jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Untuk jangka pendek pada periode 2021-2030, PLN tidak lagi membangun pembangkit batu bara baru untuk menghasilkan listrik.
Jangka menengah, pada periode 2031-2060, PLN melakukan beberapa langkah seperti menyiapkan penyimpanan baterai untuk menunjang pembangkit yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga:
Percepat Transisi Energi, Bos PLN: Di Masa Depan, Tugas Utama Kami Menjaga Lingkungan
Untuk jangka panjang PLN membangun teknologi dan ekosistem untuk mendukung energi bersih seperti penggunaan kendaraan listrik, atau penyediaan sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate.
"Jadi pada dasarnya ada beberapa aspek, jangka pendek, jangka panjang dan kami juga mengembangkan ekosistem serta membangun kemampuan baru. Juga mendukung teknologi," kata dia.
Dari sisi pembiayaan, lanjut Sinthya, PLN telah mendapatkan kepercayaan dari lembaga keuangan untuk mengamankan keberlanjutan pembiayaan program transisi energi. Namun, kebutuhan anggaran cukup besar, sehingga PLN tetap memerlukan dukungan tambahan.