Sulteng. WahanaNews.co - Masyarakat di enam desa di Kecamatan Togean tentu akan selalu mengenang apa yang terjadi pada Sabtu (19/8/2023).
Setelah 78 tahun lamanya masyarakat menikmati terang dari hanya sekedar lampu pelita sederhana, kini suasana kemerdekaan pun makin terasa dengan menyalanya sistem kelistrikan di Desa Sampobae, Kololio, Awo, Urulepe, Lebiti, dan Pulau Enam yang menjadi bagian dari wilayah Kecamatan Togean, Kabupaten Tojo Una-Una.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Acara penyalaan listrik secara simbolis dihadiri langsung oleh Bupati Kabupaten Tojo Una-Una, Mohammad Lahay, didampingi juga oleh Wakil Bupati beserta jajaran pemerintahan yang dilaksanakan di Balai Desa Lebiti yang menjadi tanah kelahiran Wakil Bupati Kabupaten Tojo Una-Una, Ilham Lawidu.
Turut hadir juga General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo), Ari Dartomo beserta jajaran.
Dalam peresmian yang berlangsung khidmat nan membahagiakan tersebut Mohammad Lahay menyampaikan apresiasinya kepada PLN.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
“Masyarakat dan Pemerintah Kabupten Tojo Una-Una mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah membantu kami masyarakat kepulauan ini. Selama ini perjuangan kami dan masyarakat sudah berhasil dan masyarakat sudah merasakan,” ungkap Lahay.
Ia pun turut mengungkapkan harapannya kepada PLN terkait progres pengembangan kelistrikan di wilayah Togean.
“Harapan kami apa yang masih dibutuhkan, Kecamatan yang belum menyala di daerah kepulauan bisa dibantu,” kata Lahay.
Sebagai penduduk asli di Desa Lebiti, salah satu desa yang dinyalakan listriknya oleh PLN, Ilham Lawidu turut menyampaikan rasa bahagianya.
“Atas nama pribadi dan keluarga besar di wilayah kepulauan Togean ini sangat bersyukur dan sangat senang sekali bahwa ini adalah perjuangan yang luar biasa. 12 tahun masyarakat menunggu lampu ini dalam perjuangan,” ujarnya sumringah.
Ia menambahkan bagaimana rasa bahagia di momen peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun-tahun silam masih terasa kurang tanpa adanya listrik.
“Kemarin-kemarin apapun yang menjadi kebahagiaan itu belum merdeka karena listrik belum menyala,” ucapnya.
“Alhamdulilah hari ini sudah diresmikan dan atas nama masyarakat mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak PLN telah membantu kami dan ke depan kami atas nama masyarakat dan pemerintah juga tetap bersinergi,” tutupnya dengan apresiasi bagi PLN.
Ia pun berkomitmen atas nama Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una untuk terus membantu PLN ke depannya.
“Apapun yang menjadi tanggung jawab kami sebagai pemerintah sebagai pemerintah kepada PLN kami siap untuk bekerja sama selama itu kami masih dibutuhkan,” tutup Lawidu.
Kepulauan Togean sudah sangat terkenal akan keindahannya di mana terumbu karang dan biota laut yang eksotis menjadi daya tarik istimewa di sana.
Belum lagi keindahan panorama alamnya yang menawarkan ketenangan khas pantai tropis di Indonesia.
Dalam sambutannya, Ari Dartomo menyampaikan bahwa momen peresmian ini merupakan kado terindah PLN bagi masyarakat Desa Sampobae, Kololio, Awo, Urulepe, Lebiti, dan Pulau Enam atas peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke-78.
“Baru dua hari yang lalu kita memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke-78. Pemerataan ekonomi demi kesejahteraan rakyat menjadi poros utama yang diusung oleh segenap elemen pembangun negeri. Untuk itu, PLN pun berkomitmen untuk membawa kemerdekaan dalam pemerataan kelistrikan di Indonesia.,” tutur Dartomo.
Dartomo pun mengapresiasi semua pihak yang sudah bersatu padu bekerja sama sehingga momen penyalaan listrik di enam desa ini dapat terwujud.
“Kita dalam melaksanakan tugas membangun listrik di pedesaan ini tidak akan berhasil jika tidak ada sinergi dan kerjasama dengan pemerintah daerah dan juga para tokoh masyarakat yang ada di sini,” ungkapnya.
Supriadi (28) yang sehari-hari bekerja sebagai Penyuluh Agama Islam di Desa Lebiti, salah satu desa yang diresmikan penyalaan listriknya mengungkapkan rasa bahagianya.
“Sekarang sudah merasa senang dengan masuknya PLN, sebelumnya begitu gelap, air susah, listrik susah. Sebagian dari kita menggunakan genset namun BBM juga terbatas. Sehingga saat ini begitu senang karena PLN sudah masuk,” kata Supriadi.
Ia berharap kepada PLN untuk terus dapat menopang kebutuhan masyarakat akan kelistrikan.
“Harapan kami mudah-mudah an PLN bisa lebih maju dan terus menyala 1x24 jam sehingga perkembangan ekonomi masyarakat lebih meningkat lagi,” tutup Supriadi
Pemerataan kelistrikan yang dijunjung PLN masih berjalan dan terus menunjukan peningkatan.
Bagaimana tidak, pada 2023 ini tercatat total Rasio Desa Berlistrik (RDB) di wilayah kerja PLN UID Suluttenggo yang pada tahun 2022 sebesar 97,47 persen naik menjadi 97,71 persen.
Senada dengan Supriadi, Sahrudin (43) yang sehari-hari bekerja sebagai aparatur desa Lebiti menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN dan Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una.
“Saya mewakili masyarakat desa Lebiti, alhamdulilah berterima kasih sebanyaknya kepada PLN dan bapak Bupati Tojo Una-Una yang berjuang untuk kami yang sekian lama menantikan PLN masuk di daerah kami. Mudah-murahan menyalanya PLN dapat berlanjut ke seluruh Togean,” kata Sahrudin.
Banyak cerita heroik PLN melistriki negri yang dapat diakses langsung pada menu PLN Magazine pada aplikasi PLN Mobile.
Aplikasi PLN Mobile sendiri dapat diunduh secara gratis dari Play Store untuk pengguna Android dan App Store untuk pengguna iPhone.[ss]