Sulteng.WahanaNews.co, Parigi Moutong - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, menyatakan bahwa Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai langkah untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di daerah jelang Bulan Suci Ramadhan.
"GPM adalah program nasional, dan kami di daerah berkomitmen melaksanakan untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan, sekaligus upaya pengendalian inflasi," kata Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Parigi Moutong Rahmatia di Parigi, Jumat (1/3/2024).
Baca Juga:
Pemerintah Tetapkan Peraturan HET Beras Medium dan Premium melalui Bapanas
Ia menjelaskan pelaksanaan GPM pada awal Maret 2024 memasarkan sejumlah komoditas pangan utama diantaranya beras sebanyak 3 ton dengan harga per sak Rp55 ribu ukuran 5 kilogram, minyak goreng dalam kemasan sebanyak 600 liter dijual dengan harga Rp25 ribu ukuran 1,8 liter.
Kemudian telur ayam sebanyak 100 rak dijual dengan harga Rp50 ribu hingga Rp55 ribu per rak disesuaikan dengan ukuran, gula pasir sebanyak 500 kilogram dijual dengan harga Rp12 per kilogram.
"Komoditas yang dipasarkan lewat GPM disubsidi pemerintah, sebesar Rp4 ribu. Khusus komoditas beras yang dijual yakni produk Bulog sehingga harganya mengacu harga eceran tertinggi (HET) pemerintah," tutur Rahmatia.
Baca Juga:
Jelang Idul Adha, Pemkab Sigi Pantau Stabilitas Harga Beras dan Jagung
Ia memaparkan sejak Januari 2024 pihaknya telah melaksanakan 23 kali GPM tersebar di 23 kecamatan di Parigi Moutong, yang mana kegiatan ini diintervensi melalui Dana Insentif Daerah (DID) senilai Rp755 juta.
"Masih ada 17 kali pelaksanaan GPM tahun ini dari total target 40 kali, 10 kali dilaksanakan jelang puasa dan tujuh kali menjelang Idul Fitri. Setiap kegiatan ini kami laksanakan masyarakat antusias berbelanja," ujarnya.
Di jadwalkan GPM lanjutnya dilaksanakan serentak secara nasional pada Rabu 6 Maret 2024, Pemkab Parigi Moutong memasarkan sembilan komoditas pangan strategis diantaranya beras, minyak goreng dalam kemasan, gula dalam kemasan, telur ayam, cabai rawit, cabai merah, bawang putih dan bawang merah.
"Kami menyiapkan komoditas beras nanti sekitar 6 ton diambil dari beras SPHP Bulog dan beras premium bekerjasama dengan distributor, begitu pun pada komoditas lainnya akan menggandeng pedagang setempat, dengan harapan gerakan ini dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan," ucap Rahmatia.
[Redaktur: Patria Simorangkir]