Sulteng.WahanaNews.co, Palu - Pemerintah Kota Palu dan perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tengah mengedukasi perempuan mengenai industri jasa keuangan dan ciri-ciri investasi bodong.
"Penting untuk diketahui bersama ciri investasi bodong guna menambah pengetahuan di bidang investasi dan bisnis," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palu Irmayanti Petalolo saat menghadiri kegiatan gelar wicara Pasar Modal Syariah dengan tema MomVest berlangsung di Palu, Selasa (29/10/2024).
Baca Juga:
BEI Catat Peningkatan Signifikan Investor Pasar Modal Sulteng Januari-Agustus 2024
Menurut dia berinvestasi di untuk kepentingan bisnis harus memahami berbagai aspek penting, supaya saat melaksanakan bisnis tidak mengalami gangguan di kemudian hari.
Hal yang paling utama yakni memahami investasi yang akan dijalankan dengan cara cek izin apakah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau tidak, memastikan produk investasi yang di tawarkan memiliki prospektus jelas dan lengkap.
Kemudian pastikan sistem pencairan dana jelas, cek manajemen investasi, imbalan hasil, risiko dan skema perekrutan.
Baca Juga:
Indonesia Kian Terhimpit oleh Daya Beli Lemah dan Tantangan Ekonomi Global
"Industri jasa keuangan akan terus berkembang dengan dinamikanya, karenanya perlu kemampuan memotret tentang kondisi jasa keuangan, sampai ke tingkat mikro rumah tangga," ujarnya.
Dalam acara itu Pemkot dan BEI juga mengajak 1.000 perempuan ikut menjadi investor saham di pasar modal Sulteng.
Menurut data BEI tercatat sejak Januari hingga Agustus 2024, Kota Palu merupakan daerah paling banyak investor pasar modal atau Single Investor Identification (SID) di provinsi ini yakni 33.590 investor, disusul Kabupaten Banggai 11.750 investor dan Kabupaten Morowali 10.682 investor.
"Pemerintah daerah (pemda) yakin, berkembangnya industri jasa keuangan maka memberikan pengaruh positif bagi perekonomian daerah," tutur Irmayanti.
[Redaktur: Patria Simorangkir]