SULTENG.WAHANANEWS.CO Kota Palu– Menteri Agama Republik Indonesia (Menang RI) Prof Nasaruddin Umar, meninjau langsung progres pembangunan Masjid Raya BaitulKhairat Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang terletak di Jalan Wage Rudol Suparman, Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Minggu (2/11/2025).
Kunjungan Kerja Prof Nasruddin Umar, didampingi Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Kunjungan tersebut dilakukan menjelang rencana serah terima Masjid megah tesebut yang dijadwalkan pada tanggal 15 November 2025 mendatang.
Baca Juga:
Soal Guru Madrasah Aksi Nasional 30 Oktober, Ini Respons Kemenag
Dalam sambutanya Prof Nasaruddin Umar, menekankan bahwa masjid modern seharusnya tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan umat. Ia mencontohkan fungsi Masjid Nabawi pada masa Rasulullah SAW yang tidak sekadar tempat salat, tetapi juga menjadi pusat pendidikan, sosial, ekonomi, hingga pengadilan umat.
“Masjid harus hidup dan produktif, didalamnya bisa terjadi interaksi antara masyarakat kecil dan pemilik modal, antara pejabat dan rakyat, sehingga melahirkan kolaborasi yang menyejahterakan. Inilah fungsi masjid sesungguhnya,” ujar Prof. Nasaruddin dalam sambutannya.
Selain itu, Ia juga menyoroti desain arsitektur Masjid Raya Baitul Khairaat yang menyesuaikan dengan karakter iklim Kota Palu yang panas. Menurutnya, ventilasi udara yang terbuka dan tata ruang yang efisien menunjukkan konsep pembangunan masjid yang ramah lingkungan dan hemat energi.
Baca Juga:
Peringati Hari Jadi Humas Polri, Polresta Jambi Gelar Donor Darah Serentak
Prof Nasruddin Umar, juga menilai area serbaguna di bawah masjid bisa dimanfaatkan secara produktif, termasuk untuk kegiatan pernikahan, kajian, dan acara sosial.
“Bagian bawahnya bisa digunakan untuk kegiatan ekonomi umat. Misalnya akad nikah di atas, resepsi di bawah. Dengan begitu, operasional masjid bisa mandiri dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas hampir rampungnya pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat yang akan menjadi simbol kemajuan spiritual masyarakat Sulteng.
“Alhamdulillah, kita semua berbangga. Insyaallah, masjid ini akan diserahterimakan pada 15 November mendatang. Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri Agama yang berkenan meninjau langsung sebelum peresmian,” kata Gubernur Anwar.
Ia menambahkan bahwa pemerintah provinsi sedang mempersiapkan badan pengelola, imam besar, para imam, dan muazin, agar setelah peresmian nanti, masjid dapat segera difungsikan secara maksimal. Gubernur juga menegaskan bahwa keberadaan Masjid Raya Baitul Khairaat akan menjadi simbol nyata program unggulan “BERANI Berkah”, yang berfokus pada peningkatan kehidupan keagamaan masyarakat Sulawesi Tengah.
“Masjid ini akan menjadi pusat kegiatan umat Islam sekaligus rumah besar bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tengah untuk membangun kebersamaan dan keberkahan,” ujar Gubernur Anwar Hafid.
Masjid Raya Baitul Khairaat Palu diharapkan tidak hanya berdiri megah secara fisik, tetapi juga menjadi pusat spiritual dan sosial yang hidup, tempat umat berinteraksi, belajar, dan tumbuh bersama dalam semangat moderasi dan keberkahan.
Di kawasan masjid juga disiapkan area khusus untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar aktivitas keagamaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat berjalan berdampingan.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]