Senang-senang | Melalui program PLN Peduli, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi menyalurkan bantuan Pengembangan Usaha Sarung Tenun Donggala kepada Kelompok Pengrajin Tenun "Dewasa Majadi" yang berlokasi di Desa Wani Satu, Kecamatan Tanatovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (16/6/2023).
Bantuan berupa alat tenun beserta perlengkapan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha diserahkan secara simbolis oleh Manager PLN UPP Sulteng kepada Pembina KPT "Dewasa Majadi" yang disaksikan langsung oleh Ketua BPD Desa Wani Satu.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Mualim, Pembina KPT "Dewasa Majadi" menyampaikan dengan adanya bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan angka produksi sarung tenun sehingga bisa memenuhi permintaan konsumen yang begitu tinggi.
“Selama ini keterbatasan alat tenun menjadi tantangan tersendiri dimana dibutuhkan waktu sekitar 2 bulan untuk memproduksi sarung per lembarnya, harapannya adanya bantuan dari PLN dapat membuat usaha ini terus berkembang," tuturnya.
Abdul Wakil, Ketua BPD Desa Wani Satu turut memberikan apresiasi atas bantuan dari PLN.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Kami merasa sangat bersyukur dengan dukungan dan bantuan dari PLN, selain mempertahankan warisan leluhur kami, PLN juga mendukung perkembangan desa melalui pengembangan usaha produk unggulan Desa Wani Satu yaitu kain tenun yang memiliki motif khas Donggala," ujarnya.
General Manager PLN UIP Sulawesi, Defiar Anis menyampaikan bahwa program Bantuan Usaha Sarung Tenun Donggala ini merupakan bentuk kepedulian PLN Khususnya di bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Bantuan ini adalah bentuk implementasi PLN terkait aspek Environmental, Social & Governance (ESG) juga sebagai upaya dalam mensejahterakan masyarakat yang berada di sekitar lokasi Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK). Harapannya usaha ini dapat terus berkembang dan kain tenun Donggala bisa lebih dikenal," tutupnya.[ss]