Sulteng.WahanaNews.co, Palu - Pemerintah Kota Palu memperlihatkan bahwa program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dikelola oleh Bulog bukan hanya sekadar solusi, tetapi juga pilihan menarik untuk menanggulangi kenaikan harga beras premium di pasaran.
"Harga beras SPHP terjangkau Rp10.900 per kilogram sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) ditetapkan pemerintah pusat. Beras Bulog dapat dijadikan alternatif menyikapi terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok," kata Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Palu Rahmad Mustafa di Palu, Kamis (14/3/2024).
Baca Juga:
Pemerintah Tetapkan Peraturan HET Beras Medium dan Premium melalui Bapanas
Ia menjelaskan lonjakan harga beras premium di pasaran saat ini sangat berpotensi mempengaruhi inflasi daerah, sehingga pemerintah daerah (pemda) melakukan berbagai intervensi sebagai upaya pengendalian harga.
Oleh sebab itu pengendali inflasi daerah (TPID) dan satuan tugas (satgas) pangan melakukan berbagai upaya, diantaranya inspeksi mendadak terhadap harga bahan pokok di pasar tradisional untuk memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan tersedia baik di tingkat distributor maupun pedagang.
Selain itu intervensi lainnya yakni melaksanakan pasar murah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat yang perdana dilaksanakan pada tanggal 5-6 Maret 2024.
Baca Juga:
Jelang Idul Adha, Pemkab Sigi Pantau Stabilitas Harga Beras dan Jagung
"Pasar murah lanjutan dilaksanakan kembali selama dua hari mulai 14-15 Maret, upaya ini dilakukan untuk mendekatkan akses pasar kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok utama," ujar Rahmad.
Di sisi lain ketersediaan beras SPHP di gudang Bulog dipastikan mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.
Kolaborasi Pemkot Palu dan Perum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tengah dalam penyediaan pasokan kebutuhan bahan pangan konsisten dilakukan, yang mana ketersediaan stok beras SPHP untuk Kota Palu saat ini sekitar 2 ribu ton lebih.