Sulteng.WahanaNews.co, Sigi - Warga Desa Sambo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, terpaksa mengungsi setelah banjir bandang melanda 91 rumah, menyebabkan 103 Kepala Keluarga (KK) terdampak oleh bencana alam tersebut.
"Dari data sementara yang dilaporkan Kepala Desa Sambo ada 91 rumah warga terdampak banjir dengan jumlah 103 KK dan 307 jiwa terdiri enam bayi, 14 balita dan 10 lansia menjadi korban terdampak banjir bandang di desa itu," kata Kabid Bencana BPBD Kabupaten Sigi, Ahmad Yani di Sigi, Kamis (18/4/2024).
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
Dia mengemukakan agar kepala desa Sambo dan Balongga membuatkan data detail terkait kebutuhan masing-masing warganya yang terdampak bencana banjir bandang itu, sehingga penyaluran bantuan dapat tepat sasaran.
"Saya minta identifikasi masing-masing dari kepala desa untuk bisa segera membuat data lebih spesifik lagi, sehingga harapannya dari warga terdampak berdasarkan kepala keluarga dapat dibedakan mana yang mengungsi dan masih menetap di rumah masing-masing. Intinya semua kita layani tapi secara prioritas kita mengefektifkan bantuan yang masuk yakni selimut, kasur, sehingga memang kami prioritaskan kepada warga yang saat kejadian banjir mengalami terdampak banjir," ucapnya.
Pos komando, katanya, tetap berada di Pemerintah Kabupaten dengan tugasnya untuk mendampingi pos lapangan sehingga menangani darurat bencana banjir tersebut.
Baca Juga:
BPBA Lapor Dua Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir Setinggi 1,2 Meter
"Harapannya semua masyarakat yang berada di kelompok siaga bencana (KSB) masing-masing desa dapat menangani bencana alam yang terjadi itu," ujar Kabid Bencana BPBD Sigi.
Hingga saat ini hanya ada posko pengungsian di Desa Sambo Kecamatan Dolo Selatan berlokasi di lapangan sepakbola, sementara di Desa Balongga tidak ada titik pengungsian warga setempat.
"Kalau untuk titik pengungsian sudah kami upayakan berkomunikasi dengan masyarakat bahwa mereka lebih nyaman tinggal di rumah kerabatnya masing-masing, harapannya jangan sampai warga yang tinggal di rumah kerabatnya membebani keluarga yang ditinggali tadi," kata Ahmad Yani.