Sulteng.WahanaNews.co, Palu - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Palu, Sulawesi Tengah, memperkirakan bahwa puncak arus balik Idul Fitri 1445 hijriah/2024 Masehi di Pelabuhan Pantoloan, Kota Palu, diperkirakan akan terjadi pada tanggal 18 April 2024.
"Kami memprediksi puncak arus balik pada Kamis, tanggal 18 April 2024 atau satu minggu setelah Lebaran Idul Fitri dikarenakan ada kedatangan kapal KM Labobar dari Balikpapan,” kata Kepala Bagian (Kabag) Operasional dan Pelayanan Pelni Cabang Palu Eko Agung Laksono di Palu, Minggu (14/4/2024).
Baca Juga:
Siap Kawal Arus Mudik Lebaran, PLN Siaga di Zona Utama Transportasi Publik
Ia mengatakan waktu tersebut merupakan kali pertama KM Labobar masuk usai berakhirnya masa libur lebaran dengan mengangkut penumpang dari Balikpapan, sehingga diperkirakan menjadi puncak arus balik di Pelabuhan Pantoloan.
Menurut dia, Balikpapan atau wilayah Kalimantan merupakan salah satu daerah tujuan dengan peminat terbanyak oleh masyarakat Kota Palu dan sekitarnya pada masa mudik Lebaran 2024.
Untuk itu, kata dia, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait seperti Dinas Perhubungan Sulteng, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Teluk Palu, dan Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Pelabuhan Pantoloan guna menghadapi arus balik Lebaran 2024.
Baca Juga:
Siap Kawal Arus Mudik Lebaran, PLN Siaga di Zona Utama Transportasi Publik
"Hal ini dilakukan demi memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang," katanya.
Sementara itu, dia mengimbau penumpang untuk memesan tiket dari jauh hari agar tidak kehabisan guna mengantisipasi banyaknya penumpang selama masa Lebaran 2024.
PT Pelni (Persero) menetapkan masa angkutan Lebaran 2024 berlangsung pada 26 Maret sampai dengan 26 April atau H-15 hingga H+15 Idul Fitri 1445 Hijriah.
Ia mengatakan selama periode itu, Kementerian Perhubungan memberikan dispensasi bagi KM Labobar untuk menambah kapasitas maksimal menjadi 3.570 orang, dan KM Lambelu sebanyak 3.126 orang.
Eko juga mengingatkan masyarakat agar tidak membeli tiket kapal dari media sosial demi menghindari penipuan. Selain itu, dia meminta calon penumpang untuk tiba maksimal dua jam sebelum keberangkatan agar tidak ditinggalkan kapal.
"Kami mengimbau masyarakat agar membeli tiket Pelni dari wadah resmi, dan hadir paling lambat maksimal dua jam sebelum keberangkatan," katanya.
[Redaktur: Patria Simorangkir]