SULTENG.WAHANANEWS.CO, Kota Palu–Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI Muhiddin said, menanggapi keluhan Asosiasi Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia Sulawesi Tengah (Gapensi Sulteng).
Pengurus Gapensi Sulteng menyebut bahwa Kontraktor lokal terkesan dikucilkan dan tidak diberdayakan dalam pengelolaan APBD maupun APBN di Wilayah Sulteng.
Baca Juga:
Polisi Selidiki Pengurus Panti Diduga Cabuli Anak Asuh hingga Hamil di Batam
Hal itu disampaikan pengurus Gapensi Sulteng saat menggelar diskusi pemberdayaan kontraktor lokal yang mengundang Muhiddin Said sebagai Narasumber.
Acara tersebut diinisiasi pengurus Gapensi Sulteng Kristian Seleng dan Hardi Yambas, di Tanaris cafe, Jalan Juanda,No.26, Lolu Utara, Kecamatan Palu Timur, Sabtu (19/7-2025).
Dalam kesempatan itu, Muhidin M Said, menyarangkan Gapensi sebagai organisasi profesi jasa konstruksi harus bermitra dengan pemerintah agar mendapatkan kue pembangunan dan dapat diberdayakan.
Baca Juga:
Ciptakan Ketahanan Pangan, Pemdes Sidikalang Gelar Musdesus
“Karena 95 persen berasal APBD dan APBN untuk pembangunan di daerah, olehnya Gapensi harus bermitra dengan pemerintah, jangan jauh-jauh dari pemerintah,”kata Muhiddin Said.
Apalagi sekarang kata Muhidin, semua pekerjaan di daerah mulai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dipayungi dengan Instruksi Presiden (Inpres) dan dilaksanakan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) serta Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III Kota Palu.
“Hanya saja memang sangat kompetitif, karena proses tendernya menggunakan E-Katalog,” ungkap Anggota DPR RI Dapil Sulteng 5 Periode itu.
Muhidin juga menyinggung soal anggaran banyak mengalir ke desa-desa se Indonesia.
“Kesempatan usaha sekarang banyak di desa, contohnya makan bergizi gratis (MBG) anggarannya tahun ini (2025) mencapai Rp171 triliun, dan tahun 2026 naik mencapai Rp300an triliunan atau mengalami kenaikan sekitar 50 persen,”ujar wakil ketua Banggar DPR RI itu.
Menurutnya, di desa anggara negara beredar banyak, karena untuk biaya belanja hasil-hasil produksi pertanian, perkebunan, peternakan dan pangan Hanya saja harus bermitra dengan koperasi merah putih (KMP).
"Karena pembelian atau penjualan pangan masyarakat di desa melalui koperasi. Bahkan Presiden meminta koperasi pinjam uang ke bank untuk membeli hasil-hasil produksi masyarakat desa,”tuturnya.
Muhidin mencontoh hasil-hasil produksi masyarakat di desa diantaranya hasil-hasil pertanian, perkebunan, seperti Padi, cabe, sayur mayur, jagung, beras, ayam dan pangan lainnya yang menjadi kebutuhan nasional maupun daerah.
Terkait dengan pemberdayaan kontraktor lokal yang semakin kompetitif dalam mendapatkan paket-paket proyek yang berpusat di Balai, Muhidin Said menyarankan Gapensi menyurat ke BPJN dan BWSS III Sulteng di Kota Palu.
Sebelum mengadu ke Anggota DPR RI, Pengurus Gapensi Sulteng sebelumnya juga telah melakukan konsolidasi dengan Gubernur Sulteng Anwar Hafid, terkait peran Gapensi dalam pembangunan di Sulteng.
Dalam Pertemuan itu, Gubernur Sulteng Anwar Hafid didepan pengurus Gapensi Sulteng berkomitmen memberdayakan pengusaha lokal, di Kantor Gubernur, Jalan Sam Ratulangi, Kota Palu, (11/7/2025).
Sementara itu, Ketua Gapensi Sulteng Salma Rahman menyikapi saran Muhiddin Said, dan mengaku siap menjalankannya.
“Apa yang disampaikan senior kita puang Haji Muhidin Said agar bermitra dengan baik bersama pemerintah itu sangat pasti dan harus dilakukan demi pemberdayaan kawan-kawan kontraktor lokal kita,”aku wanita yang akrab dipanggil Haji salma itu.
Pada acara diskusi tersebut sejumlah pengurus Gapensi Sulteng mengadukan nasib yang dialami para kontraktor lokal yang tergabung dalam Asosiasi Gapensi Sulteng.
“Kami mengadukan nasib peran dan pemberdayaan kontraktor lokal yang tergabung dalam organisasi Gapensi,”kata Ruslan Nurung.
Selain soal pemberdayaan kontraktor lokal, Gapensi juga melaporkan soal Kantor Gapensi Donggala yang tidak berfungsi, di jalan Setiabudi, Kota Palu.
“Banyak persoalan yang berkaitan dengan dunia usaha khususnya peran dan pemberdayaan kontraktor lokal yang diadukan ke anggota DPR RI daerah pemilihan Sulteng Muhidin Said,” Pungkas Ruslan Nurung.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]