WahanaNews-Sulteng | Pengerjaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 terus dimaksimalkan.
Direktur Mega Proyek dan EBT, Wiluyo Kusdwiharto mengungkapkan, saat ini progres pembangunan PLTA Asahan 3 sudah mencapai 55,44%.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Salah satu capaian terpenting dalam konstruksi pembangkit ini, kata Wiluyo, adalah selesainya pengeboran terowongan jalur air atau lebih dikenal dengan Headrace Tunnel.
“Saya sangat bersyukur dalam kesempatan kali ini dapat menghadiri seremonial target milestone yang sangat dinantikan yaitu Breakthrough Headrace Tunnel dengan total panjang 7,75 kilometer (km) yang merupakan critical path pada proyek ini,” ujar Wiluyo dalam keterangan tertulis (28/5).
PLTA Asahan 3 memiliki kapasitas 2 x 87 megawatt (MW). Lokasinya berada Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Wiluyo menambahkan dengan beroperasinya PLTA Asahan 3 ini akan menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik di Sistem Sumatera, sehingga diproyeksikan terdapat potensi penghematan dalam kurun waktu beroperasinya PLTA Asahan 3 tersebut.
“Selain itu, dengan beroperasinya PLTA Asahan 3 yang memanfaatkan pasokan air dari Danau Toba berpotensi memberikan kenaikan kontribusi energy mix dari EBT sekitar 1,5%,” ujar Wiluyo.
Dengan kemajuan pembangunan yang ada, PLN berharap PLTA Asahan 3 sudah bisa beroperasi pada Maret 2024 mendatang. Saat beroperasi nanti, PLTA Asahan 3 diharapkan dapat meningkatkan keandalan pada sistem kelistrikan Sumatera bagian utara.