WahanaNews-Sulteng | Koordinator Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, dari pemodelan yang dilakukan dari sumber gempa di Nusa Tenggara Timur (NTT), berpotensi memicu tsunami hingga lebih dari 3 meter.
Daryono dalam ruang diskusi inklusif secara daring diikuti di Jakarta, Jumat (15/5/222), mengungkapkan dari hasil pemodelan, jika sesar naik Flores aktif dengan kekuatan M 7,4, maka bisa terjadi tsunami hingga 3 meter di Labuan Bajo, Manggarai, Flores, Alor.
Baca Juga:
Suhu Udara Super Dingin di Akhir Agustus, BMKG: Fenomena Musiman
Dampak tsunami akan lebih parah lagi, jika ada ikutan longsoran di dasar laut.
Sementara di sumber gempa selatan NTT, yakni zona megathrust Sumba, jika berkekuatan M 8,5 maka kawasan Sumba, Labuan Bajo, Manggarai, Sabu, Rote, Kupang bisa terjadi tsunami di atas 3 meter.
Kemudian dari pemetaan di Desa Tiwatobi Larantuka, Flores Timur, tsunami bisa menjangkau hingga 500 meter dari bibir pantai dengan tinggi gelombang 3-6 meter.
Baca Juga:
BMKG Sultan Thaha Jambi Catat 12 Hotspot Terpantau di Wilayah Provinsi
Waktu tiba gelombang tsunami diperkirakan selama 3 menit setelah gempa.
"Masyarakat di sekitar sini harus diedukasi dengan evakuasi mandiri. Tidak bisa menunggu warning (peringatan) BMKG, karena warning BMKG keluar setelah 5 menit hasil pemodelan kami di daerah yang kami petakan ini," kata dia.
Sehingga masyarakat diimbau jika merasakan gempa kuat saat berada di pantai maka harus segera menjauh.