WahanaNews-Sulteng | Antara bulan Mei dan Juni mendatang, Ukraina akan melakukan serangan balik ke Rusia, karena Moskow akan menyerang habis-habisan sebelum Hari Kemenangan 9 Mei nanti.
Hal tersebut disampaikan Penasehat Kepresidenan Ukraina, Oleksiy Arestovich, percepatan laju perang itu terjadi karena Rusia disebut akan menyerang 9 Mei. Hari itu diketahui sebagai momen untuk memperingati kemenangan Uni Soviet atas Jerman dalam Perang Dunia II.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Pertempuran yang menentukan, [atas wilayah Donbas di Ukraina timur diperkirakan akan segera dimulai]," kata Arestovich, seperti dilansir dari Nikkei Asia, Selasa (4/5/22).
Arestovich merupakan orang yang bertanggung jawab dalam urusan keamanan dan militer di kantor kepresidenan.
Menurut Arestovich, Ukraina bisa membentuk unit serangan karena tank, artileri jarak jauh dan senjata lain mulai tiba di negara Eropa timur itu.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Alat utama sistem pertahanan (Alutsista) itu berasal dari Amerika Serikat dan Eropa, yang dijadwalkan tiba pada pertengahan Mei.
Sementara itu, pihak tentara Rusia mungkin akan memobilisasi lebih banyak pasukan untuk menambah kekuatan agar mampu menekankan invasi menjelang perayaan 9 Mei.
Militer Ukraina sejauh ini terus melakukan perlawanan sengit sejak invasi Rusia pada 24 Februari lalu. Jika Ukraina melakukan serangan, hal itu akan menandai titik balik utama dalam konflik.
Arestovich lalu bersikeras Ukraina mampu memenangkan perang. Sementara itu, para ahli mengatakan akhir dari konflik tersebut tak bisa diprediksi, karena serangan Rusia habis-habisan di wilayah Donbas dan di tempat lain diperkirakan akan terjadi.
Inggris bahkan menduga perang akan berlangsung hingga akhir 2023 dan kemungkinan Rusia memenangkan pertempuran itu.
Namun, Amerika Serikat yakin perang akan bisa dimenangkan Ukraina jika mereka punya senjata yang tepat.[jef]