WahanaNews-Sulteng | Gempa bumi di Pasaman masih menyisakan trauma yang mendalam bagi warga Lubuak Sariak, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau.
Seorang korban benama Aslen mengatakan, dirinya bersama anak dan cucu yang berjumlah delapan kepala keluarga masih tinggal di satu tenda besar.
Baca Juga:
Bank Sulteng Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Gempa 5,8 SR Poso
Anak-anaknya tidak ingin tinggal di dalam rumah, karena masih trauma dengan kejadian gempa bumi tersebut.
Diketahui, gempa bumi bermagnitudo 6,1 yang mengguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat, masih menyisakan ketakutan bagi sebagian korban.
Tenda-tenda masih didirikan warga sebagai antisipasi bila gempa kembali terjadi.
Baca Juga:
Gunung Klyuchevskoy Meletus Usai Gempa Dahsyat di Pasifik, Lava Mengalir Deras di Lereng Barat
“Kalau gemuruh anak-anak masih takut, semua menangis,” kata Aslen, ditemui Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Begitupun Santi, dia mengungsi bersama dua anak dan suami di halaman kantor Bupati Pasaman Barat.
Santi sempat mengajak anaknya yang berumur 11 tahun kembali ke rumah untuk sekadar menyelamatkan barang yang tersisa, Namun anak-anaknya enggan kembali.