WahanaNews-Sulteng | PT PLN (Persero) manfaatkan limbah hasil pembakaran batu bara dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), atau dikenal fly ash dan bottom ash (FABA) menjadi material hubungkan jalan 10,04 km di Sulawesi.
Untuk pembangunan jalan sepanjang 10,04 km tersebut, PLN menggunakan FABA sebanyak 13.369 ton yang berasal dari beberapa PLTU yang disalurkan dari Sulawesi, seperti PLTU Amurang, PLTU Anggrek, PLTU Nii Tanasa, PLTU Barru dan PLTU Punagaya.
Baca Juga:
Perusahaan Tambak Udang di Maluku Berhasil Efisiensi Rp123 Juta Lebih per Hari Berkat Listrik PLN
Jarot Setyawan, General Manager PLN Unit Pembangkitan dan Distribusi Sulawesi menjelaskan bahwa dengan bauran yang tepat, kualitas jalan dengan manfaatkan FABA bisa disejajarkan dengan kualitas jalan konvensional pada umumnya.
“Pemanfaatan FABA merupakan inovasi yang dilakukan oleh PLN. Jalan diuji dengan material FABA ini yang tidak kalah dengan material pada umumnya,” katanya.
Hingga saat ini, PLN UIKL Sulawesi telah memanfaatkan 51.371 ton FABA.
Baca Juga:
PLN Indonesia Power dan China Energy Sepakat Kaji Pengembangan Energi Hijau Skala Besar di Sulawesi
FABA digunakan tidak hanya sebagai bahan jalan, tetapi juga dalam pembangunan sarana dan prasarana berupa batako dan paver, penopang TPA dan bahan pengeras jalan.
Selain itu, jalan yang digunakan FABA antara lain jalan di desa Tenga dan Tawang di Minahasa selatan, jalan beton di desa ToliToli, jalan akses PLTU Tello, paving batu untuk jalan di desa Punagaya, serta jalan berbatu dan lapangan pada acara tersebut.
Jarot menambahkan, FABA dapat digunakan secara luas oleh masyarakat, UMKM dan otoritas berikut yang telah mengkategorikan FABA sebagai limbah yang tidak mengandung bahan berbahaya atau beracun (B3).