WahanaNews-Sulteng | Diprediksi masih mengalami hujan dengan intensitas tinggi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga Sulteng selalu Waspada.
BMKG mengimbau saat melalui kawasan pegunungan agar selalu waspada ancaman tanah longsor karena hujan diprediksi masih berlangsung tiga hari ke depan.
Baca Juga:
BMKG Ingatkan Warga Waspadai Cuaca Ekstrem hingga 15 Desember 2024
Imbauan tersebut disampaikan Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara, Sis Al-Jufri Palu, Fathan, Minggu (17/5/22).
"Jalur Trans Sulawesi atau jalur Tawaeli-Toboli berpotensi longsor saat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, sehingga perlu diwaspadai," kata Fathan.
Menurut prakiraan BMKG, tiga hari ke depan Sulteng masih diguyur hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat sehingga dapat memicu tanah longsor dan banjir atau genangan.
Baca Juga:
BMKG: Prakiraan Cuaca Jabodetabek dalam Sepekan Sepekan
Oleh karena itu, warga yang melakukan perjalanan melalui jalur darat dan melintas di kawasan pegunungan, di sarankan sebaiknya melintas pada siang hari, sebab hujan diprediksi turun pada sore hingga malam hari.
"Tanah longsor tentu menghambat perjalanan, maka sebaiknya menghindari malam hari bepergian guna mengantisipasi kondisi yang dapat membahayakan keselamatan jiwa," ujar Fathan.
Kondisi cuaca hari ini menurut BMKG, lima daerah di Sulteng berstatus waspada yakni Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi, Poso dan Morowali Utara, yang mana hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berdurasi lama dapat menimbulkan dampak longsor, genangan/banjir, volume aliran sungai meningkat.
Pengendara antre di kilometer 11 jalur Trans Sulawesi atau jalur Toboli-Tawaeli Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah karena terjadi longsor, Minggu (15/5/2022). ANTARA/Moh Ridwan
Untuk kawasan pantai, katanya, diprediksi masih cukup aman, meski begitu warga pesisir maupun wisatawan diimbau tetap waspada, bila kondisi cuaca sewaktu-waktu berubah.
"Saat ini tempat wisata khususnya pantai masih aman dikunjungi, tetapi kewaspadaan tetap dikedepankan, karena angin kencang dan gelombang tinggi kapan saja bisa terjadi dipicu cuaca berubah-ubah," ucap Fathan.
BMKG juga mengimbau, warga perkotaan memperhatikan kebersihan lingkungan dengan cara membersihkan saluran air dan membuang sampah pada tempatnya, sebab hal ini dapat memicu penyumbatan terhadap drainase bila tidak diperhatikan, dan kondisi terparah dapat memicu genangan.
"Warga juga perlu memperbaharui informasi cuaca, supaya dapat memantau secara mandiri . Kami juga setiap hari menyampaikan informasi perkembangan cuaca kepada pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya," tutup Fathan.[jef]